RSS

Tiga Kuda dan Muslihat Serigala

Dongeng India, diceritakan ulang oleh Agung Bawantara

TIGA ekor kuda sedang merumput di padang subur. Mereka sehat dan gemuk dan hidup rukun saling berbagi. Seekor harimau melintas di padang itu dan tergiur memandangi ketiganya. Ia ingin memangsa mereka saat itu juga namun ia sadar itu tidak mungkin.  Mustahil baginya menyerang sekaligus tiga kuda yang segar dan kuat dan saling membantu.

“Kita harus memisahkan mereka,” kata serigala.

Sudah lama serigala mengabdi kepada harimau. Ia menjadi pelayan setia yang selalu mengikuti ke mana pun tuannya pergi. Segera setelah itu serigala menyelinap ke ke balik semak untuk mengamati dari dekat salah satu kuda yang sedang merumput.

“Psstttt!” desisnya.

Kuda menoleh ke arah serigala namun tak mengacuhkan panggilannya. Serigala melanjutkan bisikannya, “Kamu lugu sekali, ya? Teman-temanmu memberimu bagian yang paling jelek, kamu tenang-tenang saja.”

Hasutan itu tak menggoyahkan si kuda. Namun serigala pantang menyerah. Sekali lagi ia berbisik, “Kalau mau bukti, besok datanglah lebih awal. Merumputlah selagi padang ini basah oleh embun. Kau akan tahu seperti apa rumput bagianmu dan seperti apa rumput bagian teman-temanmu....”

Ucapan terakhir ini begitu meyakinkan.  Diam-diam si Kuda terpengaruh dan merencanakan besok pagi akan merumput lebih awal dibanding teman-temannya. Sementara itu, malam harinya, serigala sibuk mengiris daun sambiloto menjadi potongan-potongan kecil menyerupai rumput. Saat itu juga ia menaburkan potongan daun pahit itu di petak rumput milik kuda yang dihasutnya tadi.

Ketika subuh tiba, kuda yang terhasut datang merumput lebih awal dan ia mencecap rasa pahit pada rumput yang dimakannya. Pagi berkabut dan si kuda tidak bisa melihat irisan daun sambiloto di sela-sela rumput. Sangkanya jenis rumput bagiannya memang jelek dan terasa pahit saat terkena tetesan embun.

Ia kemudian bergegas menuju petak milik temannya dan mencoba rumput di sana. Rumput yang basah oleh embun di petak itu terasa segar dan manis di lidahnya. Kuda itu pun mempercayai hasutan serigala. Sejak pagi itu ia membenci kedua temannya dan memisahkan diri dari mereka.

Hari berikutnya serigala mendekati kuda-kuda yang lain dan mengucapkan hasutan serupa. Dalam waktu tak terlalu lama ketiga kuda itu jadi saling membenci. Kini mereka mencari makan sendiri-sendiri dan tak pernah bersama lagi.

Dan itu adalah saat yang tepat bagi Harimau. Ia menerkam satu per satu kuda-kuda itu dan menjadikan mereka santapan lezat yang ia nikmati bersama serigala. [*]

0 comments:

Post a Comment