Panduan Menulis Berita di Negeri Dongeng

MARI bersenang-senang dengan membaca berita-berita dari dunia dongeng. Dalam kehidupan sehari-hari, wartawan menulis berita untuk mengabarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, atau di mana pun, yang menurut mereka layak diberitakan. Seorang wartawan akan membuat beberapa pertimbangan untuk melihat apakah sebuah peristiwa layak ditulis sebagai berita. Kurang lebih, beginilah pertimbangan-pertimbangan untuk menulis berita:

1. Apakah ada hal baru?
2. Apakah peristiwa itu unik?
3. Apakah itu peristiwa yang menarik atau penting?
4. Apakah menyangkut manusia?
5. Seberapa besar pengaruhnya bagi kehidupan orang banyak?
6. Seberapa dekat kejadian itu dengan kita?

Mari kita bahas keenam pertanyaan di atas.


Baru

Mike Tyson menggigit kuping Evander Holyfield dalam perebutan gelar juara dunia tinju kelas berat adalah peristiwa menarik. Tetapi itu sudah terjadi bertahun-tahun lalu dan tidak bisa ditulis sebagai berita hari ini, kecuali ada fakta baru berkaitan dengan kasus tersebut. Misalnya, Tyson atau Holyfield membuat pengakuan baru tentang peristiwa itu.

Unik

Peristiwa sehari-hari bukanlah hal yang unik. Misalnya seseorang bangun pagi, mandi, makan, dan kemudian mendorong gerobak sayurnya untuk berjualan. Itu peristiwa sehari-hari. Tapi peristiwa itu menjadi unik jika orang itu sudah berumur 93 tahun dan setiap hari masih mendorong gerobak sayur keliling kampung. Kita bisa menulisnya sebagai berita “human interest”.

Penting dan menarik

Peristiwa yang tidak menarik dan tidak penting tentu saja tidak perlu ditulis sebagai berita. Ia tidak akan membuat orang ingin membaca. Penemuan nyamuk di Planet Mars mungkin menarik, tetapi tidak penting bagi orang banyak. Ia bisa menjadi berita besar di media khusus tentang sains dan teknologi, misalnya, tetapi kalau diberitakan di koran umum, paling-paling ia hanya akan menjadi berita kecil.

Menyangkut manusia

Sebuah peristiwa layak diberitakan karena melibatkan manusia di dalamnya. Badai topan menjadi berita jika ada manusia yang terlibat di dalam kejadian tersebut. Jika angin topan itu terjadi di tengah lautan sana dan tidak ada manusia yang terlibat dalam kejadian itu, ia tidak menjadi berita.

Pengaruhnya bagi orang banyak

Kabar tentang mobil murah menjadi pembicaraan bagi orang-orang yang tinggal di Jakarta. Itu kabar yang meresahkan karena kebijakan tersebut bisa membuat ibukota semakin macet.

Dekat

Orang tertarik membaca berita karena kejadiannya dekat dengan mereka. Tiga gedung sekolah yang ambruk tidak menjadi berita bagi kita kalau kejadiannya di Meksiko.


ITU sekadar pengetahuan dasar tentang berita. Dalam penulisan berita atau laporan jurnalistik negeri dongeng, kita bisa belajar menggunakan pertimbangan-pertimbangan itu.

Lalu bagaimana kita menuliskan berita?

Berita yang baik menyampaikan informasi yang memadai kepada pembacanya. Dalam dunia kewartawanan kita mengenal rumus 5W 1H (What, Who, Where, When, Why, dan How). Wartawan di negeri dongeng juga menggunakan rumus tersebut untuk menulis berita. Misalkan ada kejadian empat perempuan berubah menjadi sapi di sebuah kerajaan di Rusia. Kita menulis berita dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan:

1. Apa kejadiannya?
2. Apa yang mereka lakukan?
3. Di mana kejadiannya?
4. Kapan kejadiannya?
5. Siapa saja yang berubah menjadi sapi?
6. Siapa yang menyaksikan kejadian tersebut?
7. Siapa yang melaporkan kejadian itu pertama kali?
8. Kenapa mereka bisa berubah menjadi sapi?
9. Bagaimana polisi menangani kasus ini?
10. Dan sebagainya

Rumus 5W 1H dipakai untuk memastikan bahwa berita tersebut menyampaikan informasi yang memadai kepada pembaca.

Sekarang, kita baca dulu peristiwanya

SAPI AJAIB DAN PUTRI BAIK HATI

Dongeng Rusia, diceritakan ulang oleh Agung Bawantara

SEORANG permaisuri meninggal dan beberapa waktu kemudian raja mencarikan ibu baru bagi putrinya yang beranjak remaja. Ia menyunting janda bangsawan dari negeri tetangga, perempuan cantik dengan tiga putri yang, sayang sekali, buruk perangainya.

Ratu baru ini sangat iri melihat kecantikan sang Putri. Diam-diam ia menyingkirkan sang Putri dari pergaulan istana. Dengan alasan demi mengajarkan kesederhanaan, ratu memerintahkan sang Putri bekerja di pertanian. Setiap hari putri raja harus membawa sendiri sapinya untuk merumput.

Sang Putri mematuhi perintah ratu. Dengan pakaian sederhana ia menuntun sapinya ke padang rumput. Namun, begitu sampai di tempat tersembunyi, ia memanjat dan masuk ke salah satu telinga sapi. Beberapa saat kemudian ia akan keluar dari telinga yang lain dan dalam busana yang indah. Wajahnya pun tampak segar. Rupanya di dalam telinga itu ia menikmati makanan serba lezat.

Menjelang sore, ketika saatnya pulang, sang Putri kembali memanjat dan masuk ke salah satu telinga sapi dan keluar dari telinga lainnya. Bajunya berubah lusuh.
Setelah sekian lama, ratu merasa curiga melihat sang Putri tetap segar meskipun telah bekerja keras. Ia mengutus anak sulungnya untuk menguntit.

Si Sulung gagal melihat apa yang terjadi. Di bawah sebuah pohon rindang, sang Putri menyanyikan lagu buaian sehingga kakak tirinya tertidur. Setelah itu  ia masuk ke dalam telinga sapi seperti biasanya. Hal sama ia lakukan ketika ratu mengutus anak keduanya.

Anak ketiga lebih cerdik. Ia hanya pura-pura tertidur ketika sang Putri menyanyikan lagu buaian. Maka ia tahu apa yang terjadi.

Besoknya, ratu menyuruh sang Putri bekerja di menara istana. Seorang pengawal ia tugasi menjaga putri raja itu agar jangan keluar sebelum matahari terbenam. Sementara ratu dan ketiga putrinya menggiring sapi dan melakukan apa yang biasa dilakukan oleh sang Putri. Sialnya, di dalam telinga sapi mereka memasuki lorong-lorong yang salah. Ketika keluar lagi, keempat perempuan itu berubah menjadi sapi-sapi kurus.

Berdasarkan kejadian dalam cerita tersebut kita bisa menulis berita seperti ini:

EMPAT PEREMPUAN BERUBAH MENJADI SAPI 

Jakarta, Teras.com – Seorang perempuan dan tiga putrinya telah berubah menjadi sapi pada hari Jumat (20/9) lalu. Mereka adalah istri dan anak-anak tiri raja sebuah wilayah kecil di Rusia. Pada hari naas itu, mereka berempat menuntun seekor sapi ke lapangan dan memasuki sapi tersebut melalui liang telinganya dan keluar lagi dalam wujud sapi-sapi kurus.

Kejadian ini mulai terungkap saat raja pulang dari kunjungannya di negeri tetangga dan di istana ia tidak menjumpai istri dan ketiga putri tirinya. Ia menanyakan kepada para punggawa kerajaan di mana mereka. Salah seorang pengawal memberi kesaksian bahwa istri raja dan ketiga putrinya itu keluar menggembala sapi. 

“Biasanya beliau memerintahkan putri raja untuk mengurus sapi itu,” kata si pengawal, “tetapi  hari itu beliau melakukannya sendiri. Putri diminta bersih-bersih di menara dan saya diberi tugas menjaganya agar tetap di menara sampai sore.”

Mendengar kesaksian tersebut, raja dan putrinya, diiringi oleh para hulubalang istana, segera berangkat menuju lapangan. Di sana mereka menemukan seekor sapi besar dan empat sapi kurus, yang jika dicermati memang masing-masing agak mirip dengan istri raja dan ketiga putrinya. “Mereka pasti telah menirukan apa yang saya lakukan,” kata putri raja. “Tapi entah kenapa bisa keluar sebagai sapi.”

DR Sapiudinosvky, kepala lembaga ilmu pengetahuan kerajaan yang juga seorang pengamat sapi lulusan Universitas Harvard, menduga bahwa keempat perempuan itu melewati lorong-lorong yang salah pada saat mereka keluar dari tubuh sapi. Ia berharap ada penelitian lebih lanjut tentang kasus menarik ini dan menyatakan bersedia memimpin langsung penelitian tersebut. Tetapi ia tidak yakin pihak kerajaan akan memberikan izin karena raja mungkin malu istrinya berubah menjadi sapi.

Sampai sekarang raja belum bisa dimintai keterangan. Seorang pengawal yang tidak mau disebut namanya mengatakan kepada Teras.com bahwa lebih baik dibiarkan saja mereka menjadi sapi selamanya. “Mereka jahat kepada Sang Putri,” katanya. 

Jadi, selamat bersenang-senang dengan berita di negeri dongeng. Salam.[*]